Auto Mikir Keras, "Decision to Leave" Suguhkan Alur yang Tabik
안녕하세여, 여러분들 (Annyeonghaseyo, yeorobundeul)...
Film Korea Selatan "Decision to Leave" segera tayang di bisokop Indonesia pada 15 Juli mendatang. Para penggemar film Korea bersiap untuk memasuki dunia pelik sang detektif Hae-Jun yang diperankan oleh Park Hae-il dan aktris Tiongkok, Tang Wei yang berperan sebagai Seo Rae di film tersebut.
Laman IMDb menilai film berdurasi 138 menit ini ada pada rating 7.4 dari 10 poin berdasarkan 104 penilaian. Sementara di Rotten Tomatoes film ini mendapatkan penilaian sebanyak 94 persen.
Film berganre thriller, misteri dan disisipi romansa ini disutradarai oleh sutradara lawakan Korea, yakni Park Chan-wook yang memang memiliki ciri khasnya dalam penggarapan film thriller. Film suksesnya adalah "Handmaiden" (2016) dan "Oldboy" (2003) serta "Thrist" (2009).
Sedangkan di film "Decision to Leave" ini, Park menyuguhkan alur cerita yang terbilang tabik yang membuat penontonnya berpikir keras dan menebak segala kemungkinan yang terjadi pada dua tokoh karaketer utamanya, Hae-jun dan Seo-rae. Dalam film keduanya memiliki konflik batin yang cukup dalam.
Film ini menceritakan Hae-jun seorang detektif dan inspektur junior kepolisian Korea yang berintegritas. Ia dipercayai untuk menangani kasus kematian tak wajar. Awalnya dimulai dari kematian seorang pria 50-an tahun di pegunungan.
Saat menyelidiki kasus tersebut, ia bertemu Seo-rae (Tang Wei) yang tak lain adalah istri seorang pria yang mati terebut. Seo-rae berprofesi sebagai perawat lansia.
Hae-jun mulai merasa janggal dan mencurigainya sebab ada gerak-gerik tak wajar dari sang istri. Kemudian dimulailah penyelidikan sang perempuan yang di dalam cerita berasal dari Tiongkok.
Seo-rae ditetapkan sebagai tersangka utama karena dia tidak menunjukkan kesedihan atas kematian suaminya dan bahkan tersenyum ketika dia membicarakannya. Detektif Hae-jun melanjutkan penyelidikan dan melakukan pengintaian yang terbungkus apik untuk mengawasi Seo-rae.
Ia berupaya menemukan bukti untuk menuduh wanita cantik itu melakukan pembunuhan. Namun, setelah pengintaian dan interogasi langsung, sang detektif mulai terpesona oleh sikap Seo-rae yang misterius namun pendiam dan elegan serta laku formalnya yang canggung dalam berbicara bahasa Korea.
Hae-jun lalu mencoba untuk membersihkan Se-rae dari segala tuduhan pembunuhan tetapi menyadari bahwa wanita itu telah mengaburkan mata profesionalnya. Bahkan salah satu rekan terdekatnya menunjukkan bahwa dia terlalu mendukung tersangka dan mengacaukan penyelidikan.
Untuk menjauh dari Seo-rae, Hae-jun pindah ke kota baru tempat istrinya bekerja. Tapi dia bertemu Seo-rae dan suami barunya di sana setelah beberapa waktu berlalu. Dia merasa tidak berdaya dengan keberadaannya di dekatnya.
Sutradara Park di film terbarunya ini lebih fokus pada penggambaran emosi sensual dan romantis yang canggih dan sekaligus bahaya yang terungkap di saat-saat antara seorang pria dan seorang wanita tak sadar.
Film ini ikut bersaing dalam kompetisi Cannes Film Festival pada April 2022 di Prancis.
Film ini terbilang cukup menguras pikiran dan emosi para penggemar, sebab film ini memiliki alur maju mundur, kemudian terdapat banyak simbol yang muncul yang membuat para penontonnya berpikir keras untuk sekadar mengetahui alurnya dulu.
Namun secara keseluruhan sutradara ingin penonton menikmati sinematografi hingga latar pegunungan hingga laut Korea yang membentang indah dalam film.
Suasana mistik yang diciptakan oleh kabut yang menutupi seluruh film dan suara ombak hingga angin yang hidup secara efektif menggantikan adegan kekerasan dan seksualitas yang menggetarkan khas sutradara.
Latar musik istimewa film ini bekerja dengan baik dari penampilan yang terkendali oleh dua aktor utamanya. Keduanya menunjukkan chemistry luar biasa di layar dalam mengekspresikan emosi yang kompleks dan halus itu.
Selamat menonton, chingudeul....
Trailer Film Decision to Leave (2022):