Pekan Depan Menteri Luar Negeri Korsel akan Lakukan Kunjungan Kerja ke Jepang
안녕하세여, 여러분들 (Annyeonghaseyo, yeorobundeul)...
Menteri Luar Negeri Korea Selatan (Korsel) Park Jin akan memulai perjalanan tiga hari ke Jepang pekan depan. Kunjungannya untuk membahas bidang hubungan bilateral dan Korea Utara.
Perjalanan Park dari Senin hingga Rabu akan menjadi yang pertama oleh seorang menteri luar negeri ke negara tetangga di bawah pemerintahan baru Korsel yang dipimpin oleh Presiden Yoon Suk-yeol.
"Park akan mengadakan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Jepang Yoshimasa Hayashi dan membahas isu-isu yang menjadi kepentingan bersama, seperti hubungan Korea-Jepang dan masalah Semenanjung Korea," kata pernyataan Kementerian Luar Negeri Korsel pada Jumat (15/7/2022) kemarin dikutip laman Korea Times.
Park juga akan menyampaikan belasungkawa atas kematian mantan perdana menteri Jepang Shinzo Abe. Terakhir kali seorang menteri luar negeri Korsel melakukan perjalanan ke Jepang untuk pembicaraan tingkat menteri bilateral adalah pada Desember 2017.
Pada Senin pekan ini, menteri luar negeri memberikan penghormatan kepada mendiang Abe di Seoul di pusat informasi publik dan budaya kedutaan Jepang. Park berduka atas kematian Abe dan menyampaikan belasungkawa, tiga hari setelah dia ditembak mati selama pidato kampanye pemilihan.
Menteri mengatakan awal pekan ini bahwa pemerintahan Yoon akan terus berjuang untuk resolusi untuk masalah yang tertunda antara Seoul dan Tokyo melalui berbagai upaya terkait, termasuk kunjungannya ke Jepang pada waktu yang sama-sama nyaman.
Topik lain adalah topik penyelesaian perselisihan mengenai kompensasi korban kerja paksa Jepang di Korea selama Perang Dunia II, ketika Korea berada di bawah kekuasaan kolonial. Mahkamah Agung Korsel diperkirakan akan mengeluarkan putusan akhir pada Agustus atau September tentang apakah akan mengizinkan likuidasi aset yang dimiliki oleh dua perusahaan Jepang.
Jika terwujud, itu akan menjadi pukulan serius bagi upaya yang sudah rapuh untuk menyelesaikan masalah dan menghangatkan hubungan Seoul-Tokyo. Para menteri luar negeri juga dapat bertukar pandangan tentang desakan blok penguasa Jepang untuk revisi kontroversial terhadap konstitusi pasifis negara itu, subjek yang sangat sensitif bagi warga Korsel yang tampaknya telah mendapatkan momentum politik setelah kematian Abe.