From Solo to Seoul, Ioniq 5 Bakal Tergores Desain Batik
안녕하세여, 친구들 (Annyeonghaseyo, chingudeul)...
From Solo to Seoul menjadi tema titik mula kerja sama Pemerintah Kota Solo dengan Hyundai di Seoul, Korea Selatan. Batik asal Surakarta akan berkolaborasi dengan produsen mobil Korsel, Hyundai pada mobil listriknya.
Rencana ini disampaikan Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Korsel, Gandi Sulistiyanto dalam konferensi pers secara daring dari Seoul, Rabu (7/6/2023). Kolaborasi ini mengikuti peringatan hubungan diplomatik Indonesia-Korea yang sudah menginjak usia 50 tahun.
"Dalam rangka memperingati 50 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Korea, KBRI dan Pemerintah Kota Solo dan Hyundai menjalin kerja sama antara industri kreatif dan otomotif. Temanya From Solo to Seoul," ujar Dubes Gandi.
Gandi mengatakan, batik akan dibawa dalam bentuk baru yaitu menjadi desain pada mobil listrik dari Hyundai, Ioniq 5. Batik yang dipilih adalah batik solo karena erat kaitannya dengan sejarah batik.
"Hari ini, saya dengan senang hati dan bangga memberitahu Anda bahwa Batik dibawa ke bentuk baru. Batik dikenal sebagai bangsa Indonesia, sedangkan Korea terkenal dengan industri otomotifnya yang maju termasuk kendaraan listrik,\" kata dia.
Kerja sama baru kolaborasi industri kreatif dan promosi ini menurut Gandi menunjukkan eratnya hubungan kedua negara. Sementara itu pihak Kedutaan Besar (KBRI) di Seoul bakal berupaya memfasilitasi industri kreatif Indonesia dengan industri otomotif Korea dengan diresmikannya desain batik khas ini oleh tim Hyundai.
Kendati demikian, desain resmi dari batik tersebut belum dibeberkan atau dipresentasikan secara luas. Prototipe kendaraan listrik berdesain Batik, kata Gandi, bakal ditampilkan untuk pertama kalinya di Auto Show akhir tahun ini. Kendaraan tersebut pun akan diproduksi dalam jumlah terbatas.
"Untuk desain masih rahasia ya, confidential. Satu hal yang pasti, desain Batik ini berasal dari kota Solo. Namun desain spesifiknya seperti apa, dan bagaimana implementasinya ke badan mobil listrik Hyundai, masih dalam proses," tutur Gandi.
Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka telah mendiskusikan kerja sama ini dalam kunjungannya ke Seoul selama beberapa hari. Gandi mengatakan, proyek kerja sama ini merupakan salah satu promosi budaya Indonesia melalui batik.
Gandi yang dengan gagah memperlihatkan batiknya kembali menegaskan bahwa batik adalah ikon terdepan industri kreatif Indonesia. Bahkan pada 2009, UNESCO di Paris mendaftarkan Batik sebagai Warisan Budaya Takbenda.
"Batik mencapai masa keemasannya di Indonesia dari generasi ke generasi, orang Indonesia memakai Batik dengan bangga. Batik pada dasarnya adalah Orang Indonesia," kata Gandi.
"Harapan tulus kami bahwa kerjasama ini akan berhasil atau bahkan lebih, mengingat hubungan bilateral yang erat yang telah terjalin antara kedua negara kita sejak tahun 1973," ujarnya menambahkan.