Asian Kung-Fu Generation Manggung Perdana di Indonesia, Penantian Lama bagi Penggemar Naruto
JAKARTA – Bagi penikmat musik Jepang dan penggemar anime, nama Asian Kung-Fu Generation (AKG) sudah tidak asing lagi. Band rock alternatif Jepang yang dibentuk pada tahun 1996 sudah lama menghiasi industri musik dan banyak mengisi soundtrack anime, mulai dari Naruto, Bleach, hingga Boku No Hero Academia.
Pada tahun 2003, salah satu lagunya dipercaya menjadi opening anime Naruto yang berjudul Haruka Kanata. Setahun kemudian, lagunya yang lain berjudul Rewrite menjadi pembuka anime Fullmetal Alchemist.
Meskipun sudah berusia 27 tahun, AKG masuk dalam daftar band yang masih produktif hingga saat ini. Tak heran jika band tersebut memiliki banyak penggemar, khususnya di Indonesia.
Impian penggemar Indonesia melihat langsung AKG akhirnya terwujud pada Jumat (18/8/2023) malam yang dibawakan oleh KIG Live. Konser perdana AKG masuk dalam rangkaian tur di Asia Tenggara. Tanpa menunggu lama, mereka tampil memukau pada pukul 20.00 WIB di Tennis Indoor Senayan, Jakarta.
Band yang terdiri dari Masafumi Gotoh, Kensuke Kita, Takahiro Yamada, dan Kiyoshi Ijichi membuka konser dengan membawakan lagu Senseless yang dirilis tahun 2006. Kemudian mereka melanjutkan penampilan dengan menyanyikan salah satu lagu andalan berjudul Re:Re yang menjadi opening di anime Erased.
Konser semakin seru saat mereka lanjut membawakan lagu Rewrite. Para penonton yang hadir baik yang ada di area tribune (seating) maupun festival (standing) terdengar kompak bernyanyi.
Di sela-sela konser, Gotoh sang vokalis mengatakan sangat menantikan manggung di Indonesia. Sebab, dia dan rekan bandnya sudah lama mengetahui bahwa banyak penggemarnya di Indonesia.
“Terima kasih, kami sangat senang bertemu kalian. Sejak lama, kami sudah tahu banyak penggemar di Indonesia makanya kami datang ke sini,” kata Gotoh.
Anggota band tampak antusias manggung di Indonesia. Terbukti, Gotoh mengenakan pakaian batik berwarna merah. Dia mengaku memang sengaja membeli sehari sebelum konser.
“Saya baru beli pakaian (batik) ini kemarin di Jakarta. Saya sangat menyukainya,” ujarnya.
Ada ciri khas saat AKG tampil, yakni setelah beberapa lagu dinyanyikan, Gotoh kerap kali mengatakan "Domo Arigato" yang berarti terima kasih banyak. Tak seperti band lain yang anggotanya cenderung berpindah-pindah atau mendatangi penonton dari berbagi sudut, gaya ini tidak dilakukan oleh AKG. Selama konser, mereka berada di posisi yang sama sejak awal. Namun, hal itu tidak mengurangi keseruan konser.
Beberapa lagu andalan lain yang dinyanyikan adalah After Dark dari Bleach, Blood Circulator dari Naruto Shippuden, dan Soredewa Mata Ashita dari Road to Ninja: Naruto the Movie.
Sama seperti FLOW, AKG menjadi band yang tak bisa dilepaskan dengan Naruto. Gotoh mengatakan di negara mana pun, penonton sangat menantikan lagu-lagu yang ada di anime Naruto.
Oleh karena itu, lagu ikoniknya, Haruka Kanata, dibawakan untuk encore. Detik-detik saat instrumen dimulai, penonton sudah teriak histeris. Ini menjadi penanda bahwa mereka sudah tak sabar sekian tahun menanti mendengarkan Haruka Kanata dinyanyikan langsung.
Sejak lagu dimulai, penonton menyanyi bersama. Bahkan, beberapa di antara mereka ada yang terlihat berlari seperti Naruto.
Tak lupa lighstick berwarna merah menambah keseruan konser. Konser ditutup dengan lagu Korogaru Iwa Kimi Ni Asa Ga Furu. “Kami berharap dapat kembali ke Jakarta dalam waktu dekat. Tolong dukungannya,” ucap Gotoh.
Entah kapan lagi Asian Kung-Fu Generation akan kembali ke Indonesia. Namun, konser pertama mereka membawa kenangan yang sukar dilupakan sekaligus bernostalgia pada serial anime yang menemani masa kecil banyak orang.