Angklung Menggema di Sekolah Khusus Nasional Hankook Woojin
SEOUL – Kedutaan Besar (KBRI) Seoul menyelenggarakan kegiatan Promosi Budaya Indonesia di Sekolah Khusus Nasional Hankook Woojin, Mapo-gu, Seoul belum lama ini.
Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Seoul, Ibu Zelda Wulan Kartika mengungkapkan, KBRI Seoul ingin memperkenalkan Indonesia kepada generasi muda Korea dan berbagi kebahagiaan perayaan HUT ke-79 RI melalui seni budaya serta kuliner nusantara.
“Tanggal kemerdekaan Indonesia dan Korea hanya terpaut dua hari, jadi tampaknya sejak awal kedua negara memang sudah ditakdirkan untuk bersahabat. Hal ini terlihat dari saling bantu antara rakyat kedua negara saat terjadi bencana termasuk saat menghadapi pandemi Covid-19,” ujar Zelda dalam keterangan pers yang diterima Republika pada Jumat (18/10/2024).
Kegiatan ini merupakan promosi kebudayaan pertama kali yang diselenggarakan oleh KBRI Seoul pada sekolah berkebutuhan khusus di Korea. Melalui kegiatan ini, para siswa dapat memperluas wawasannya mengenai seni budaya Indonesia termasuk nilai-nilai solidaritas, persatuan dan gotong royong yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Indonesia.
“Para siswa sangat senang sekali dengan kegiatan ini karena tidak hanya memberikan pengalaman baru bagi para siswa tetapi juga dapat semakin mempererat hubungan persahabatan antara Korea dan Indonesia”, ujar Kepala Sekolah Hankook Woojin, Ibu Kim Eun Suk dalam sambutannya.
Zelda berharap budaya Indonesia yang ditampilkan dalam kegiatan ini dapat menghibur sekaligus mengajarkan pentingnya harmoni dalam perbedaan. “Diversity creates wonderful harmony, that is Wonderful Indonesia” lanjutnya.
Penampilan Grup Angklung Dharma Wanita Persatuan (DWP) KBRI Seoul yang membawakan lagu Bengawan Solo dan Arirang disambut antusias oleh sekitar 190 siswa dari tingkat TK sampai SMK. yang hadir dengan pendamping masing-masing. Para siswa beserta pendamping dan para guru juga diberikan kesempatan untuk ikut memainkan lagu Arirang dengan menggunakan Angklung. Kegiatan diakhiri oleh makan siang yang menyajikan menu khas Indonesia yang cukup populer di kalangan masyarakat Korea, yaitu nasi goreng dan sate ayam.
Hankook Woojin School merupakan sekolah khusus nasional yang didirikan tahun 2000 untuk menyediakan pendidikan bagi siswa berkebutuhan khusus. Hankook Woojin School memiliki total 189 siswa yang terbagi di 2 kelas tingkat taman kanak-kanak, 13 kelas sekolah dasar, 6 kelas tingkat menengah, 6 kelas tingkat atas serta 4 kelas penjurusan.
Hankook Woojin School memiliki program pembelajaran yang disesuaikan, program komunikasi tambahan dan alternatif, dukungan medis, program aktivasi olahraga, program konseling karir dan studio remaja yang disediakan oleh 67 tenaga pengajar dan 100 asisten.
KBRI Seoul terus melakukan upaya mendekatkan Indonesia kepada masyarakat Korea di segala lapisan guna memperkuat people-to-people contact, meningkatkan saling pengertian dan pemahaman antar kedua bangsa.