Tujuh Makanan Korea Sering Muncul di Drakor, Ini Sejarahnya
Hai Chingudeul!
Bagaiamana akhir pekan kalian? Sudah siap menghabiskan waktu dengan nonton drama Korea? Nah ngomong-ngomong soal nonton, sepertinya cocok untuk kita membahas kuliner Korea Selatan. Sebagai penikmat drama Korea, tentunya kalian tidak asing dengan berbagai jenis makanan maupun minuman Korea. Sebab, hampir setiap drama selalu menampilkan berbagai makanan khas Korea.
Ini juga yang membuat kuliner Korea semakin populer dan digemari masyarakat luar Korea. Bahkan fenomena makanan Korea juga terjadi di Indonesia.
Lantas apa saja makanan yang biasa muncul di drama Korea?
1. Kimchi
Kimchi menjadi makanan khas Korea pertama yang sering muncul di dalam drama Korea. Alasannya, kimchi merupakan menu wajib yang dihidangkan masyarakat Korea Selatan. Karena itu, adegan makan dalam drama juga akan menampilkan hidangan kimchi, baik sebagai makanan utama maupun pendamping.
Kimchi sendiri adalah makanan tradisional Korea berupa sayur hasil fermentasi yang dibumbui bubuk cabai pedas. Jika kamu lihat di drama Korea, terkadang jenis kimchi berbeda-beda tergantung dari bahan sayurannya. Umumnya jenis kimchi yang sering dipakai untuk membuat Kimchi adalah sawi putih dan lobak. Tetapi ada juga kimchi yang terbuat dari kubis atau kol, timun, daun perilla, cabai, kucai dan sawi hijau.
Berdasarkan sejarahnya, masyarakat Korea sudah mengkonsumsi kimchi sejak ribuan tahun lalu yakni di era masa tiga kerajaan Korea (Chronicles of the Three Kingdoms of Korea). Pada masa itu, sudah banyak masyarakat yang memakan kimchi berbahan kubis. Namun, dalam catatan sejarah kimchi pertama kali ditulis di era dinasti Goryeo.
2. Ramyeon
Ramyeon juga menjadi makanan Korea yang juga sering muncul di drama Korea. Sebenarnya ramyeon ini sebutan mie instan di Korea. Seperti halnya di Indonesia, mie instan, ramyeon menjadi pilihan makanan yang bisa dimakan kapanpun. Nah, biasanya ramyeon Korea ini memiliki beragam rasa mudai dari pedas, gurih maupun rasa seafood.
Namun, yang unik dari masyarakat Korea, biasa memakan ramyeon langsung dari panci alumunium secara langsung. Selain itu, ada istilah di drama Korea berkaitan dengan makan ramyeon ini. Kalau Chingudeul perhatikan, ada istilah mengajak makan ramyeon pasangan lawan jenis ini sebagai ajakan romantis.
Pernah dengar dialog ini? "Ramyeon meokgo gallae?"
3. Tteokbokki
Makanan berikutnya yang sering muncul di drakor adalah tteokbokki. Yups! makanan atau jajanan Korea berbahan dasar tepung beras ini biasa dimasak dengan saus gochujang yang pedas dan manis. Biasanya tepung beras yang digunakan ialah berbentuk bulat memanjang atau pendek-pendek.
Tteokbokki sendiri sudah menjadi makanan khas masyarakat Korea sejak era Dinasti Joseon. Catatan sejarah mencatat jika tteokbokki ini sudah disajikan di Istana Kerajaan, tetapi bukan dengan saus pedas seperti saat ini tetapi saus dari kecap dengan cita rasa manis dan gurih. Perubahan tteokbokki dari saus kecap menjadi pedas ini dimulai pascaperang Korea dari seorang warga di kawasan Sindang Dong.
Hal ini kemudian membuat kawasan Sindang-dong di Seoul dikenal sebagai tempat makan tteokbokki. Seusai Perang Korea, kios kecil di Sindang-dong adalah kios pertama yang menjual tteokbokki dengan bumbu cabai. Hingga kini, di kawasan Sindang-dong terdapat banyak kios tteokbokki.
4. Samgyeopsal
Kalau sering nonton drakor, kamu pasti sering melihat adegan makan daging BBQ bersama. Nah biasanya mereka itu memakan samgyeopsal atau daging perut babi panggang yang berlemak dan tebal.
Biasanya daging tidak dibumbui dan dipanggang lalu dimakan dengan dicelup ke dalam saus pedas. Masyarakat Korea biasanya menikmati samgyeopsal pada malam hari dan memakannya dengan lebih dahulu dibalut sayuran lalu dicelup ke dalam saus.
Nah buat kalian yang muslim, tentu bisa menikmati hidangan ala BBQ Korea ini dengan daging sapi baik di rumah sendiri atau di restoran. Saat ini banyak restoran BBQ ala Korea halal di Indonesia.
5. Jjajangmyeon
Selain ramyeon, ada jenis mie di Korea yang juga sering muncul di drakor yakni jjajangmyeon. Jjajangmyeon adalah mi yang disajikan dengan saus pasta kacang kedelai hitam. Jjajangmyeon sebenarnya bukan hidangan asli Korea melainkan terinspirasi dari kuliner Tiongkok yakni biasa menyebutnya Zhajiangmian.
Pada awalnya, terdapat restoran China di Incheon yang mengajikan Zhajiangmian. Banyak orang Korea yang mulai menyukai makanan ini dan makin populer setelah perang Korea sekitar pertengahan 1950.
Semakin lama, jjajangmyeon semakin populer dan menjadi hidangan favorit masyarakat yang singgah ke Incheon.
6. Sup Rumput Laut
Jika kalian menonton drakor atau film Korea, pasti kalian sering mendengar sup rumput laut atau miyeokguk. Ini karena makanan tradisional Korea satu ini memiliki ciri khas yakni sajian yang ada saat orang berulang tahun. Tradisi makan sup rumput laut ini juga sudah ada sejak dinasti Goryeo. Ketika memperhatikan ikan paus memakan rumput laut sebagai pemulihan usai melahirkan.
Hal ini juga yang membuat sup rumput laut juga sering disajikan untuk ibu yang baru melahirkan. Menurut sejarah, pada zaman dahulu ayah mertua yang menunggu kelahiran cucunya akan membeli miyeokguk ini sendiri dengan ukuran panjang dan lebar. Saat membawa pulang miyeokguk ini, ditaruh di punggung dengan diikat tali jerami karena dipercaya dapat mengusir arwah jahat yang membuat ibu susah melahirkan.
7. Gimbab atau Kimbab
Makanan yang juga sering muncul di drakor adalah gimbab atau kimbab. Kimbab adalah nasi berisi sayuran yang digulung dengan rumput laut. Makanan ini menjadi salah satu makanan populer Korea yang biasa dibawa saat piknik, jalan-jalan atau beraktivitas di luar ruangan.
Sejarah kimbab sendiri tidak diketahui secara pasti, karena ada yang menyebut makanan ini diadaptasi dari sushi Jepang. Namun demikian, kimbab adalah makanan rakyat yang murah dan dibuat dari bahan sederhana.
Selain itu, dalam buku Dongguk Sesigi yang ditulis pada zaman Dinasti Joseon, terdapat makanan yang dinamakan bokssam (bungkusan keberuntungan) yang dibuat dari nasi gulung yang dibungkus kim (rumput laut kering). Bokssam adalah makanan ringan yang dibuat untuk dimakan ketika berpiknik atau sebagai bekal perjalanan.