Kehidupan di Korea Selatan, Tak Selalu Seindah Drakor
Hai Chingudeul!
Ada istilah terkini yang mengatakan 'Hidup itu tidak seindah drama Korea'. Bagi mereka pecinta drama Korea, tentu bisa mengerti karena kehidupan yang disajikan drama Korea, khususnya drakor bergenre romantis maupun fantasi kerap kali selalu indah.
Hal ini juga yang membuat tidak sedikit orang memimpikan bisa tinggal di Korea Selatan. Berharap bisa menemukan kehidupan yang damai seperti dalam drama maupun berjodoh dengan pria maupun wanita seperti dalam drama. Padahal, seperti halnya setiap tempat, tidak selalu memberikan keindahan, termasuk di Korea Selatan.
Kerasnya kehidupan di Korea Selatan juga beberapa kali digambarkan melalui drama Korea. Apa saja fakta kerasnya kehidupan di Korea Selatan yang digambarkan dalam drama?
1. Standar Kecantikan Korea
Fakta bahwa standar kecantikan Korea sangat tinggi dapat dikatakan benar adanya. Standar kecantikan bagi perempuan Korea antara lain memiliki wajah kecil tubuh langsung, kulih putih pucat, mata besar dan berkelopak mata ganda. Jika tidak memiliki standar itu, mereka menilai dirinya tidak sempurna.
Hal ini juga yang membuat orang-orang Korea melakukan prosedur operasi plastik untuk menunjang penampilan mereka. Gambaran standar kecantikan ini dan operasi plastik juga kerap ditampilkan dalam drama Korea, di mana banyak yang tidak puas dengan penampilan mereka seperti di My ID is Gangnam Beauty
2. Bullying di Sekolah
Fakta bahwa Korea Selatan memiliki sistem pendidikan yang maju tidak diikuti dengan berkurangnya kasus perundungan atau bullying di sekolah. Beberapa kasus bullying di sekolah ini masih kerap terjadi di Korea Selatan dan menjadi pekerjaan rumah negara tersebut saat ini.
Sebab, bullying ini tak hanya berdampak pada mental tetapi juga tidak sedikit berujung kematian. Tidak sedikit, orang yang menjadi korban bullying melakukan percobaan bunuh diri.
Dalam drama Korea juga kerap digambarkan bagaimana kasus bullying ini masih terjadi pada beberapa kelompok siswa dan menyebabkan percobaan bunuh diri seperti dalam drama Beautiful World.
3. Persaingan Masuk Universitas Bergengsi
Sistem pendidikan yang maju di Korea memang patut diacungi jempol. Namun, kondisi ini juga berimbas pada persaingan ketat dalam dunia pendidikan di Korea.
Sebagaimana yang digambarkan dalam drama Korea SKY Castle, persaingan ketat dunia pendidikan menuntut orang tua dan siswa didik melakukan apapun demi masuk sekolah maupun universitas kenamaan. Hal ini tidak sedikit membuat siswa kerap menderita depresi.
4. Tingkat Bunuh Diri Tinggi
Istilah hidup di Korea Selatan tidak seindah yang ada di drama Korea ini juga tergambar dari tingkat kebahagiaan warganya yang rendah. Rendahnya tingkat kebahagiaan juga diikuti dengan tingginya angka bunuh diri di Korea Selatan.
Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Korea Selatan merilis laporan database OECD Health Statistics 2021 yang menyebut angka kematian bunuh diri Korea per 100.000 orang adalah 24,7 pada 2018. Angka tersebut membuat Korea menjadi negara dengan tingkat bunuh diri yang tinggi.
Berbagai faktor mulai dari kesenjangan, persaingan ketat hingga kerasnya kehidupan di Korea Selatan memicu masalah kesehatan seperti depresi yang menjadi faktor seseorang mengakhiri hidup.