Hai Chingudeul!

Gelombang Hallyu atau Korea yang menyebar di berbagai negara dunia, sepertinya tidak main-main ya. Fenomena ini juga berdampak positif bagi perekonomian Korea Selatan itu sendiri.

Terbaru, defisit Korea Selatan dalam perdagangan hak kekayaan intelektual menyentuh rekor terendah pada 2021 karena peningkatan ekspor konten budaya, berdasarkan data bank sentral Korea pada Jumat (25/3).

Melansir Yonhap News Agency, data awal dari Bank of Korea, defisit negara tersebut dalam hak kekayaan intelektual mencapai 30 juta USD pada tahun 2021 lebih rendah dibandingkan dengan defisit 2,02 miliar USD pada tahun 2020.

Bank Sentral Korea mengatakan, penurunan defisit ini terjadi karena negara itu mencatat surplus besar dalam perdagangan hak cipta berkat popularitas luar negeri dari boy group BTS, drama Korea seperti Squid Games dan film Korea, dan webtoon. Industri hiburan Korea Selatan itu memperoleh popularitas luar biasa di seluruh dunia sehingga keseimbangan hak cipta budaya dan artistik mencatat surplus terbesar dalam sejarah.

Korea Selatan mencatat surplus terbesar sebesar 750 juta USD dalam perdagangan hak cipta budaya dan seni, naik dari 70 juta USD pada tahun sebelumnya.

Ekspor produk dan jasa yang pada pembayaran hak kekayaan intelektual mencapai 20,86 miliar USD, naik dari 15,42 miliar USD dari tahun sebelumnya, dengan impor naik menjadi 20,89 miliar USD dari 17,44 miliar USD. Ini menandai tinta merah terendah dalam perdagangan hak kekayaan intelektual sejak 2010.

Neraca perdagangan kekayaan intelektual ini dihitung dengan mengumpulkan secara terpisah status terkini dari transaksi internasional yang terkait dengan hak kekayaan intelektual di antara item-item transaksi berjalan.

Kepala Tim Neraca Pembayaran Bank of Korea Park Chang-hyeon mengatakan surplus hak cipta budaya dan seni meningkat dari 330 juta USD di paruh pertama menjadi 420 juta USD di paruh kedua."

"Penjualan BTS terus berlanjut sepanjang tahun. Tampaknya dipengaruhi oleh rilis (Squid) game yang berturut-turut," katanya.