Home > News

Kedua Korea Saling Berbalas Ancaman Rudal

Perang Korea Utara dan Selatan pada 1950an berakhir dengan gencatan senjata dan tanpa perjanjian damai sehingga secara teknis kedua negara masih dalam kondisi berperang.
Reuters
Reuters

PYONGYANG - Korea Utara (Korut) menegaskan akan menggunakan senjata nuklir jika Korea Selatan (Korsel) menyerang negaranya. Hal ini diperingatkan oleh adik permpuan pemimpin Korut, Kim Yo-jong pada Selasa (5/4/2022).

Meski negara pemimpin Kom Jong-un itu menentang peperangan, Korut menegaskan untuk menggunakan senjata nuklir jika ada ancaman yang mengganggu negaranya. Para ahli menilai peringatan ini ditujukan mungkin untuk predisen konservatif baru Korsel.

Menurut KCNA, Kim Yo-jong mengatakan, menteri pertahanan Korsel membuat kesalahan besar atas pernyataan yang membahas serangan terhadap Korut. Jumat pekan lalu, Menteri Pertahanan Korsel Suh Wook mengatakan, bahwa militer negaranya memiliki berbagai rudal dengan jangkauan, akurasi dan kekuatan yang ditingkatkan hingga secara akurat dan cepat mbisa mengenai target apapun di Korut.

Kim mengatakan Pyongyang menentang perang karena akan membuat semenanjung Korea hancur. Ia juga tidak memandang Korsel sebagai musuh utamanya.

"Tetapi jika Korsel, untuk alasan apa pun, apakah itu dibutakan oleh salah penilaian atau tidak memilih tindakan militer seperti 'serangan pendahuluan' yang digembar-gemborkan oleh (Suh Wook), situasinya akan berubah," kata Kim. "Kalau begitu, Korsel sendiri yang akan menjadi target," imbuhnya.

Ia melanjutkan, bahwa jika militer Korsel melanggar wilayah Korut, maka negara itu akan menghadapi bencana mengerikan yang tak terbayangkan dan kekuatan tempur nuklir Korut pasti akan harus melaksanakan tugasnya.

"Korsel dapat menghindari nasib ini jika mejauh dari meluncurkan serangan pendahuluan pada negara bersenjata nuklir," tukasnya.

Kim Yo-jong // Reuters
Kim Yo-jong // Reuters

Kedua Korea telah meningkatkan kekuatan militer setelah Korut melakukan uji coba berbagai rudal yang semakin kuat tahun ini. Para pejabat di Seoul dan Washington juga khawatir Kourt mungkin bersiap untuk melanjutkan uji coba senjata nuklir untuk pertama kalinya sejak 2017 di tengah negosiasi yang mandek.

× Image