Wanita Indonesia dalam Diplomasi Batik dan Gamelan di Negeri Gingseng
Sementara itu, fokus penyelenggaraan acara pekan lalu adalah promosi dua warisan budaya takbenda Indonesia (intangible cultural heritage) yang telah didaftarkan di UNESCO yaitu Batik (2009) dan Gamelan (2021). Dipimpin oleh Ibu Dubes Susi, workshop diikuti oleh para istri Dubes negara ASEAN dan istri Atase Militer Negara sahabat.
Mereka menggunakan canting untuk proses pembatikan di kain putih. Workshop Dipandu Oleh Joannes Eka Prasetya Tandjung, Minister Counsellor Ekonomi Kreatif dan Digital, Percepatan Startup dan Diplomasi Publik KBRI Seoul.
Selama workshop berlangsung, hadirin juga dihibur dengan penampilan gamelan. Tembang lawas asal Jawa berjudul Yen Ing Tawang Ono (Ketika Bintang Ada Di Langit) dinyanyikan dengan syahdu oleh Sugiarto dan diiringi tabuhan gamelan yang semakin menambah suasana otentik di pedesaan Tanah Air. Sugiarto adalah Pegawai Setempat KBRI Seoul yang merupakan tenaga pengajar di Universitas Seoul Institute of the Arts untuk kelas World Music program Gamelan Indonesia.
Karina Cote, President SAMA Spouses yang juga merupakan pasangan Atase Angkatan Laut Amerika Serikat menceritakan pengalaman berharganya membuat langsung batik. Menurutnya pembuatan batik ini unik dan sangat rapi.
“Luar biasa, pembuatan batik yang sangat menyenangkan dan simpel. Sudah Sejak lama saya mendengar mengenai batik dari Indonesia. Tetapi saya belum pernah berkesempatan melihat proses pembuatan. Hari ini mimpi saya membuat batik menjadi kenyataan,” kata dia.
Santi Mandalika Akal Juang, istri Atase Pertahanan KBRI Seoul juga turut menyampaikan kebanggaannya atas penyelenggaraan kegiatan pertama di tahun 2023.
Di samping diplomasi budaya dan ekonomi kreatif, diplomasi gastronomi juga ditampilkan melalui promosi kue-kue tradisional Nusantara seperti panada dari Sulawesi Utara dan arem-arem dan klepon dari Jawa Tengah. Kopi hitam produksi Indonesia juga disajikan.
Para peserta juga meninjau Indonesian sebuah sudut di Wisma Duta yang menampilkan produk-produk kreatif seperti batik, ascensoristas, dan syal. Acara telah dihadiri oleh sekitar 60 orang pasangan Dubes negara anggota ASEAN diantaranya Lao PDR, Thailand, Malaysia, Singapura, Vietnam dan pasangan Atase Militer di Seoul.